Rabu, 06 November 2013
Sistem Peredaran Darah pada Hewan
1. Sistem Peredaran Darah pada Avertebrata
Avertebrata
merupakan hewan yang tidak bertulang belakang. Ada hewan yang belum
memiliki peredaran darah, dan ada yang berupa peredaran darah terbuka,
dan ada yang berupa peredaran darah tertutup.
a. Sistem peredaran darah tidak melalui peredaran darah
Hewan bersel
satu (protozoa) tidak memiliki sistem peredaran darah. Gas yang
dibutuhkan dan zat makanan yang akan diserap dilakukan secara difusi,
karena tubuh hanya terdiri atas satu sel sehingga seluruh aktivitas
metabolisme dilakukan oleh sel itu sendiri.
Banyak hewan jenis ini yang menggunakan organel selnya untuk metabolisme, seperti Paramaecium menggunakan
vakuola kontraktif untuk mengedarkan zat makanan cair, dan mengunakan
vakuola makanan untuk mengedarkan zat makanan padat.
Ada hewan yang menggunakan ronga sebagai saluran pencernaan sekaligus saluran yang dinamakan rongga gastrovaskuler.
Contoh Hydra dan Planaria.
b. Sistem peredaran darah terbuka
Dinamakan
sistem peredaran darah terbuka karena darah ataupun homolimfa dialirkan
tidak melalui pembuluh, tetapi langdung dialirkan ke dalam rongga tubuh.
Sistem ini dijumpai pada hampir semua jenis Mollusca dan Arthropoda.
1) Sistem Peredaran darah Mollusca
Alat
peredaran darah siput terdiri atas jantung dan pembuluh darah yang masih
sederhana. Jantungnya terdiri atas atrium dan ventrikel yang terletak
di dalam rongga perikardial. Jika jantung berdenyut, darah akan terpompa
ke luar menuju rongga perikardial atau sinus terus menuju ke jaringan
tubuh.
Di dalam
jaringan, darah akan membebaskan zat makanan dan menyerap zat-zat sisa.
Selanjutnya darah akan menuju ke rongga perikardial terus jantung
melalui ostium.
2) Sistem peredaran darah pada Arthropoda
Alat
peredaran darah serangga terdiri atas jantung dan arteri. Jantung
disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh serangga disebut dengan
hemolimfa.
Arah aliran darah hemolimfa adalah:
Bila Jantung
pembuluh berdenyut, hemolimfa terpompa mengalir melalui arteri, lalu
masuk kedalam rongga tubuh, masuk jaringan-jaringan tubuh tanpa melalui
pembuluh-pembuluh kapiler, dari jaringan-jaringan tubuh akan kembali
masuk ke jantung pembuluh melalui ostium.
Fungsi hemolimfa untuk mengedarkan zat-zat makanan kepada sel-sel.
Hemolimfa
tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen. Dengan
demikian darah Arthropoda hanya mengedarkan sari makanan. Oksigen dan
karbondioksida diedarkan melalui sistem trakea yang memungkinkan oksigen
dari lingkungan dapat mencapai jaringan.
c. Sistem Peredaran darah tertutup
Dinamakan
sistem peredaran darah tertutup karena darah beredar di dalam
pembuluh-pembuluh yang saling berhubungan. Peredaran darah tertutup
sederhana, contohnya pada cacing tanah.
SISTEM PEREDARAN DARAH ANELIDA
Alat
peredaran darah cacing tanah berupa pembuluh darah punggung (dorsal) dan
pembuluh darah perut (ventral) yang dihubungkan oleh pembuluh darah
samping (lateral) serta embuluh kapiler.
Pembuluh
darah samping pada segmen ke-7 sampai ke-11 terdiri atas 5 pasang
lengkung aorta kelima pasang lengkung aorta inilah yang dianggap
“Jantung cacing”.
Arah aliran darahnya:
Jika jantung
dan pembuluh punggung berdenyut, darah akan mengalir menuju pembuluh
perut dan pembuluh kapiler. Oksigen yang diserap kulit cacing secara
difusi akan memasuki kapiler dan diikat heoglobin yang akan menuju
pembuluh punggung untuk dipompakan keseluruh tubuh.
2. Sistem Peredaran Darah pada Vertebrata
Sistem peredaran darah yang lebih kompleks terdapat pada vertebrata. Pusat peredaran darah vertebrata adalah jantung.
a. Sistem peredaran darah ikan
Sistem peredaran darah ikan disebut peredaran darah tunggal, karena darah hanya satu kali melewati jantung.
Jantung ikan
terdiri dari 2 ruang, yaitu satu atrium dan satu ventrikel. Dinding
atrium tipis, sehingga warna darah di dalamnya tampak memerah dengan
jelas, sedangkan dinding biliknya cukup tebal, sehingga tampak lebih
pucat.
Selain itu
pada jantung ika terdapat sinus venosus yang menerima darah dari vena
kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Arah aliran darah:
1. Jantung—-> keluar melalui aorta ventral —> insang.
2. Di insang, aorta bercabang-cabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler.
3. Pada kapilker-kapiler terjadi pertukaran gas (CO2 dilepas, O2 diambil dari H2O).
4. Dari
kapiler —> aorta dorsal —> ke kapiler-kapiler seluruh tubuh
(mengedarkan O2 dan sari-sari makanan serta mengikat CO2 jantung lewat
vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior).
b. Sistem peredaran darah amfibia
Sistem
peredaran darah katak disebut peredaran darah ganda karena dalam satu
kali peredarannya, darah melewati jantung dua kali. Pada masa larva
(berudu) sistem peredaran darahnya menyerupai ikan.
Setelah metemorfosis menjadi katak, sistem peredaran darah mengalami perubahan yang sesuai untuk kehidupan dilingkungan darat.
Alat
peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh nadi, kapiler, dan
pembuluh balik. Jantung katak terdiri atas 3 ruang, yaitu 2 atrium
(kanan=atrium dexter dan kiri= atrium sinister). Serta menampung darah
dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium dexter.
Arah aliran darah:
Darah yang
kaya akan O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri lalu
dilanjutkan ke ventrikel. Sedangkan dari darah yang miskin akan O2 dari
bagian-bagian tubuh masuk ke atrium kiri dan masuk bergabung dengan
darah yang kaya O2 ke ventrikel. Setelah itu darah yang kaya O2 dan
darah Miskin O2 bercampur. Masuk ke jaringan tubuh (darah kaya O2) dan
paru-paru dan kulit (darah miskin O2).
c. Sistem peredaran darah reptilia
Sistem
peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda, jantung
reptilia atas 4 ruang, yaitu 2 atrium (kanan kiri) serta ventrikel
(kanan kiri). Sekat antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri umumnya
belum sempurna. Pada buaya, sekat ventrikel hampir sempurna dan hanya
terdapat suatu lubang yang disebut foramen panizzae.
Adanya foramen panizzae memungkinkanpemberian oksige ke alat-alat pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu menyelam dalam air.
Arah aliran darah:
1) Dari ventrikel jantung ada dua aorta yang membelok ke kanan dan ke kiri.
2) Dari tiap aorta tersebut bercabang-cabang arteri kecil yang menuju ke berbagai organ tubuh.
3) Setelah sampai di kapiler darah kembali ke jantung.
d. Sistem peredaran darah burung
Sistem
peredaran darah burung merupakan peredaran darah ganda. Jantung burung
terbagi 4 ruang, yaitu 2 atrium (kanan kiri) serta 2 ventrikel (kanan
kiri). Sekat antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga
tidak terjadi percampuran antara darah yang kaya dan miskin oksigen.
Dibandingkan dngan vertebrata lainnya, darah aorta burung mengandung
lebih banyak oksigen. Busur aorta pada burung hanya ada satu, yaitu
arcus aorta yang menuju ke sebelah kanan.
Arah aliran darah:
1) Darah dari vena (membawa CO2) —> serambi kanan —> dipompa keluar melalui arteri dada —> paru-paru.
2) Dalam
paru-paru (darah melepas CO2 dan mengambil O2)—> serambi kiri —>
darah dipompa keluar melalui aorta untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
3) Aorta bercabang-cabang menjadi pembuluh kapiler yang terdapat dalam jaringan.
4) Dalam jaringan, pembuluh kapiler darah (memeberi O2 dan mengambil CO2 dan air) —> vena —> serambi kanan —> dst.Sumber : http://fernaliahalim.blog.com/sistem-peredaran-darah-pada-hewan/
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)