Senin, 28 Oktober 2013
Jenis Jaringan Telekomunikasi – Secara garis besar, jaringan
telekomunikasi dibagi menjadi dua jenis. Jenis pertama adalah jaringan
yang menggunakan kabel (wireline). Jaringan jenis kedua yaitu wireless
(jaringan tanpa kabel).
a. Jaringan Wireline
Jaringan wireline merupakan jaringan yang menggunakan penghubung
berupa kabel. Jenis jaringan ini biasa digunakan untuk jaringan dengan
lingkup yang tidak terlalu luas. Misalnya jaringan wireline untuk
membuat jaringan komputer lokal (LAN). Meskipun begitu jaringan wireline
dapat pula digunakan untuk lingkup yang luas. Misalnya penggunaan kabel
untuk jaringan internet via telepon. Jaringan wireline menggunakan
beberapa jenis kabel. Kabel yang digunakan misalnya kabel koaksial,
kabel serat optik, dan kabel berpilin. Perhatikan jenis-jenis kabel
berikut.
1) Kabel Koaksial
Kabel koaksial (coaxial cable) berupa kabel yang berisi dua buah
konduktor. Salah satu konduktor terbuat dari tembaga. Konduktor tembaga
dilapisi dengan isolator. Konduktor yang kedua melingkar di luar
isolator pertama. Kabel koaksial digolongkan menjadi dua jenis. Jenis
pertama adalah kabel koaksial tebal (thick coaxial cable). Jenis kedua
adalah kabel koaksial tipis (thin coaxial cable). Kabel koaksial tebal
(thick coaxial cable) berdiameter 12 mm. Selubung kabel berwarna kuning.
Thick coaxial cable disebut pula standard ethernet, ThickNet (singkatan
dari thick ethernet), dan yellow cable. Kabel koaksial tipis
berdiameter 5 mm. Berbeda dengan ThickNet, kabel ini diselubungi warna
hitam atau gelap. Karena tipis, kabel yang disebut ThinNet ini lebih
lentur dibanding ThickNet.
2) Serat Optik
Serat optik dibuat dari serat plastik atau kaca. Kabel jenis ini
banyak digunakan pada bidang teknik. Serat optik terdiri atas dua bagian
utama, yaitu cladding dan core. Clodding mengelilingi bagian inti
(core). Bagian selimut ini terbuat dari kaca yang berdiameter antara
5–250 mm. Core berada di tengah-tengah atau inti kabel. Core dilindungi
dengan lapisan cladding, buffer coating, material penguat, serta
pelindung luar. Kabel serat optik banyak dipilih karena kabel ini mampu
mengirim data dengan cepat. Kabel serat optik dikenal sebagai kabel
dengan kecepatan transfer data lebih dari 100 MBs. Data atau informasi
dikirim menggunakan gelombang cahaya. Caranya, sinyal listrik dikonversi
(diubah) menjadi gelombang cahaya. Kelebihan lain yaitu kabel serat
optik relatif aman dari gangguan misalnya gangguan gelombang
elektromagnetik.
3) Twisted Pair Ethernet
Twisted Pair Ethernet dapat diartikan sebagai pasangan kabel Ethernet
yang diatur berpilin. Kabel ini mulai dikembangkan pada pertengahan
tahun 1980-an. Secara garis besar, kabel Twisted Pair Ethernet
digolongkan menjadi dua jenis. Jenis pertama yaitu Unshielded Twisted Pair (UTP), sedangkan jenis kedua adalah Shielded Twisted Pair (STP). a) Unshielded Twisted Pair (UTP) Kabel UTP diberi nama berdasarkan bentuk fisik kabel.
Kabel ini memuat empat pasang kabel kecil berbeda warna.
Masing-masing pasangan disatukan dengan cara dipilin. Keempat pasang
kabel kecil dilapisi pembungkus berbentuk memanjang. Pembungkus ini
digunakan sebagai pelindung sekaligus penyedia jalur bagi tiap pasang
kabel. Kabel UTP dan perangkat jaringan dihubungkan menggunakan
konektor. Jenis konektor yang digunakan yaitu RJ-45. Kabel UTP
digolongkan menjadi lima jenis. Kelima jenis kabel UTP ini dapat
digunakan untuk menangani sinyal suara berkecepatan rendah hingga sinyal
LAN berkecepatan tinggi. Perhatikan tabel jenis UTP serta frekuensi
sinyal yang dapat ditangani berikut.
Kategori | Frekuensi (MHz) |
Cat 1 | 1 |
Cat 2 | 4 |
Cat 3 | 10 |
Cat 4 | 20 |
Cat 5 | 100 |
Cat 6 | > 155 Mhz |
Cat 7 | > 200 Mhz |
Kabel STP mirip dengan UTP. Kedua jenis kabel ini sama-sama berisi pasangan kabel kecil yang dipilin. Hal yang membedakan keduanya yaitu pelindung pada kabel STP. Pelindung ini digunakan untuk melapisi masing-masing pasangan kabel kecil. Kabel STP dirancang untuk keperluan pembuatan jaringan luar ruangan (outdoor).
b. Jaringan Wireless
Jaringan wireless tidak menggunakan kabel sebagai penghubung. Jaringan jenis ini menggunakan alat penghubung berupa gelombang radio, gelombang inframerah, serta gelombang mikro. Berkat teknologi jaringan wireless, manusia dapat melakukan komunikasi saat berkendara. Bukankah kita dapat bertelepon meski kita berada di dalam mobil yang melaju? Simak jenis gelombang yang digunakan sebagai penghubung jaringan wireless berikut.
1) Jaringan Gelombang Mikro
Gelombang mikro memiliki frekuensi tinggi. Gelombang ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu: gelombang UHF, SHF, dan EHF. Frekuensi gelombang UHF (Ultra High Frequency) berkisar antara 300 MHz hingga 3 GHz. Nama gelombang ini mungkin sering Anda dengar saat membicarakan gelombang televisi swasta nasional. Frekuensi gelombang SHF (Super High Frequency) berkisar antara 3 GHz hingga 30 GHz. Frekuensi gelombang SHF lebih rendah dari frekuensi gelombang EHF (Extremely High Frequency) yang berkisar antara 30 GHz hingga 300 GHz. Gelombang mikro biasa digunakan pada jaringan komputer jenis MAN (metropolitan area network). Artinya, cakupan gelombang mikro tidak terlalu luas. Meskipun demikian, cakupan gelombang mikro dapat diperluas jika menggunakan alat tertentu. Untuk jarak yang jauh, stasiun relay dapat digunakan. Jarak antarstasiun relay mencapai 30 hingga 50 km. Jika digunakan sebagai jaringan telekomunikasi berjarak ratusan kilometer, gelombang mikro digunakan bersama satelit. Penggunaan satelit membuat wilayah jaringan menjadi luas. Selain itu, komunikasi tetap dapat dilakukan meskipun pemakai sedang melakukan mobilitas.
2) Jaringan Gelombang Radio
Gelombang radio menyampaikan suara atau data melalui udara. Jenis gelombang ini memungkinkan pengguna bergerak sambil terus melakukan komunikasi. Berdasarkan cara gerak gelombang, gelombang radio dibedakan menjadi tiga jenis. Jenis pertama adalah gelombang yang bergerak lurus pada permukaan bumi. Jenis kedua, gelombang bergerak dan memantul di antara bumi dan lapisan ionosfer. Jenis ketiga, gelombang radio bergerak menyusuri permukaan bumi. Gelombang radio digunakan untuk siaran radio, jaringan komputer, serta internet. Selain itu, gelombang radio dapat pula digunakan pada telepon seluler dan pager.
3) Bluetooth
Memasuki era komunikasi, pasti Anda sering mendengar istilah ”bluetooth”. Istilah ini berhubungan erat dengan salah satu teknologi yang digunakan telepon seluler serta komputer. Bluetooth biasa digunakan pada lingkup yang dekat. Teknologi bluetooth banyak digunakan sebagai sarana pertukaran data antartelepon seluler. Bluetooth dapat pula digunakan pula pada laptop, komputer, kamera digital, serta pengontrol video game.
4) Jaringan Gelombang Inframerah
Gelombang inframerah disebut pula infrared. Panjang gelombang ini berkisar antara 750 nanometer hingga 1 milimeter. Sebagai catatan, 1 nanometer setara dengan 1 × 10–9 meter. Gelombang inframerah digunakan dalam bidang militer, astronomi, dan komunikasi tanpa kabel. Bidang militer menggunakan gelombang inframerah sebagai penentu sasaran. Dalam bidang astonomi, gelombang inframerah digunakan untuk memperkirakan suhu planet dan bintang.
Sumber : http://hidupsehati.com/jenis-jaringan-telekomunikasi.html